Pendekatan Studi Islam
Dr. H. Koko Abdul Kodir, M.A.
Metodologi Studi Islam
Hakikat Pendekatan Studi Islam
A. Pengertian Pendekatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendekatan adalah “proses pembuatan,
cara mendekati, usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan
hubungan dengan orang yang diteliti.” Adapun yang dimaksud dengan pendekatan di
sini adalah cara pandang atau paradigmma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu,
yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama.
Secara terminologi,pendekatan selalu terkait dengan tujuan , metode, dan
teknik. (Mulyanto Sumardi, 1998). Pendekatan adalah cara kerja untuk memudahkan
pendidik atau warga belajar agar peserta didik atau warga belajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam konteks ini , pendekatan adalah cara pandang atau paragdima yang
terdapat dalam suatu bidang ilmu, yang selanjutnya digunakan dalam memahami
agama. ( Uicha, 2011).
B. Pendekatan Studi Islam
Pendekatan dalam konteks ini merupakan serangkaian pendapat tentang
hakikat belajar dan pengajaran. Jika di hubungkan dengan studi islam,
pendekatan berarti pendapat atau asumsi tentang tentang hakikat studi islam dan
pengajaran Islam. Pendekata tidak terpisahkan dari tujuan, metode, dan teknik.
Pendekatan memiliki peranan yang sangat penting dalam studi Islam karena
berkaitan pemahaman akan Islam.
C. Pendekatan akan Metodologi Studi Islam
Pendekatan studi Islam adalah cara kerja untuk memudahkan seseorang
menegetahui dan mendalami Islam secara luas dan menyeluruh agar tidak muncul
polo pikir yang dangkal. Adapun metodologi studi Islam merupakan usaha yang
sistematis dalam membentuk manusia-manusia yang bersikap, berfikir, dan
bertindak sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh agama Islam untuk
keselamatan dan kebahagian hidupnya di dunia ataupun di akhirat.
D. Bentuk Pendekatan Stusi Islam
1. Pendekatan Normatif
Normatif adalah peraturan yang mengatur baik buruknya perbuatan
berdasarkan norma yang berlaku. Adapun norma adalah aturan yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat, yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat
yang aman, tertib, dan sentos. Pendekatan normatif adalah pendekatan yang lebih
menekankan aspek norma-norma dalam ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam
Al-Quran dan sunnah. (Lubis,2011)
Pendekatan normatif di bagi menjadi tiga,
yaitu :
a. Misionaris tradisional, yaitu pendekatan
yang bertujuan mengubah suatu masyarakat agar masuk dalam agama tertentu
disertai keyakinan akan pentingnya peradaban minionaris.
b. Apologetik, yaitu pendekatan yang bertujuan
untuk menguatkan keimanan suatu kaum yang terlindas arus modernitas agar
bangkit dan percaya diri dengan identitas keislamannya
c.
Irenic, yaitu pendekatan yang dilakukan untuk menyatukan non Muslim yang
berorientasi negatif tentang orang Muslim, dengan Muslim yang berorientasi
menyimpang. Tujuannya adalah mencapai perdamaian bangsa yang hilangnya
prasangka, perlawanan, dan saling menghina.
2.
Pendekatan Antropologis
Antropologis berasal dari bahasa Yunani Anthropos, artinya manusia/orang
dan logos yang berarti wacana. Antropologis adalah ilmu yang mempelajari segala
aspek dari manusia, dan terdiri atas aspek fisik dan non fisik serta berbagai
pengetahuan tentang kehidupan lainnya yang brmanfaat.
Pendekatan antropologis merupakan salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Pendekatan antropologis merupakan salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
3. Pendekatan Sosiologis
Sosiologis berasal dari bahasa latin Socius, artinya teman / kawan, dan
logos yang artinya ilmu pengetahuan. Sosiologi juga dikenal sebagai ilmu
pengetahuan tentang masyarakat.
Menurut bapak sosiologi Indonesia yaitu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial.
Pendekatan sosiologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya agar pola pikirnya berkembang dan mengalami epolus, yang menyebabkan perubahan sosial masyarakat baru dan terciptanya tingkat integrasi lebih besar
Menurut bapak sosiologi Indonesia yaitu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial.
Pendekatan sosiologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya agar pola pikirnya berkembang dan mengalami epolus, yang menyebabkan perubahan sosial masyarakat baru dan terciptanya tingkat integrasi lebih besar
4. Pendekatan Teologis
Teologi merupakan cabang filsafat yang memepelajari penegtahuan tentang
hakikat Tuhan serta keberadaannya.
Teologi berasal dari bahasa yunani, Theos yang berarti Allah ( Tuhan ) dan
Logis, yang berarti ilmu. Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keyakinan beragama atau ilmu yang mempelajari tentang
Tuhan.
Teologi membahas materi tentang eksistensi Tuhan dan Tuhan – Tuhan dalam sebuah konsep nilai – nilai ketuhanan yang terkondtruksi dengan baik sehingga pada akhirnya menjadi sebuah agama / aliran kepercayaan.
Teologi membahas materi tentang eksistensi Tuhan dan Tuhan – Tuhan dalam sebuah konsep nilai – nilai ketuhanan yang terkondtruksi dengan baik sehingga pada akhirnya menjadi sebuah agama / aliran kepercayaan.
Pendekatan Teologis dibagi menjadi tiga, yaitu
:
a. Teologi normatif/ apologis, yaitu upaya
memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang menimbulkan
keyakinan bahwa agama yang dianut adalah yang paling benar dibandingkan dengan
agama lain.
b. teologi dialogis, yaitu mengkaji agama
tertentu dengan menggunakan perspektif agama lain. Teologi ini bertolak dari
perspektif teologi Kristen. Bahkan, banyak digunakan orientalis dalam mengkaji
Islam
c. Teologi Konvergensi, yaitu metode
pendekatan terhadap agama dengan melihat unsur-unsur persamaan dari setiap
agama /aliran untuk mempersatukan unsur ensensial dalam agama-agama sehingga
tidak tampak perbedaan yang esensial.
5. Pendekatan Fenomenologis
Fenomenologis
adalah studi Islam dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai
sebuah fanomena. Pendekata fenomenologis merupakan pendekatan agama denga cara membandingkan vervagai macam gejala dari
bidang yang sama antara berbagai macam agama (Dhavamony, 1995).
Tokoh fenomenologis adalah Edmund Hussert dan Alfred Schulta. Mereka
mengungkapkan bahwa “Diam merupakan Tindakan untuk mengungkapkan pengertian
sesuatu yang sedang diteliti,demgam diam, kita akan mengetajui prilaku orang
lebih lanjut.
Tujuan dari fenomenologi, yaitu :
a.
Menginterprestasikan
teks berkenaan dengan persoalan agama dengan setepat-tepatnya,
b.
Merekonstruksi
suatu kompleks tempat suci kuno/menerangkan permasalahan suatu cerita dari
mitos.
c.
Memahami
struktur dan organisasi dari suatu
kelompok masyarakat religious dengan kehidupan sekitar
6. Pendekatan Filosofis
Kata filosofis berasal dari kata
filsafat, dari Bahasa Yunani, yaitu pilos yang artinya cinta pada kebenaran,
ilmu, dan hikmah. Filsafat adalah berfikir secara mendalam ,sistematik,radikal,
dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti, hikmah,atau hakikat
menegnai segala sesuatu yang ada. (Galzaba, 1973).
Filsafat adalah pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenal sebab-sebab, asas-asas hokum,dan
sebagainya terhadap sesuatu yang ada di alam semesta ataupun menegnai kebenaran
dan arti adanya sesuatu. (Purwadarmita, 1999). Dari pendapat tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa pendekatan filosofis (arti sematik) merupakan studi
proses tentang kependidikan yang di dasari nilai-nilai ajaran islam menurut
konsep cinta terhadap kebenaran, ilmu, dan hikmah yang bersumber dari Al-Quran
dan hadis.
Pendekatan filosofis (arti praktis) adalah
pendekatan yang penilaiannya berdasarkan akal (rasional). Ukuran benar dan
salahnya ditentukan dengan penilaian akal, dapat diterima oleh akal atau tidak.
7. Pendekatan Historis
(sejarah)
Historis adalah ilmu yang membahas
berbagai peristiwa dengan menggunakan unsur-unsur tempat, waktu, objek, latar
belakang, dan perilaku dari peristiwa tersebut. Pendekatan historis merupakan
salah satu upaya memahami agama dengan menumbuhkan perenungan untuk memperoleh
hikmah, dengan cara mempelajari sejarah nilai-nilai islam yang berisikan kisah
dan perumpamaan. Al-Quran terdiri atas duan bagian, yaitu tentang konsep dan
kisah sejarah peumpamaan. Dari sejarah perumpamaan inilah seseorang dapat
mengambil hikmah.
Pendekatan politis adalah salah satu upaya
memahami agama dengan cara menanamkan nilai-nilai agama pada lembaga social agat timbul
motivasi/keinginan untuk meraih kebahagian dan kesejahteraan serta perdamai
pada masyarakat.
Pendekatan politis
dibagi menjadi lima, yaitu :
a.
Pendekatan
POlitis Dekonfesionalisasi
Pendekatan
politis dekonfesionalisasi adalah pendekatan/usaha dengan meninggalkan seluruh
identitas keyakinan, yang berupa simbol untuk untuk sementara waktu dalam upaya
menyatukan perbedaan antarkelompok dan memelihara hubungan politik bersama
dalam sebuah Negara agar tercapai suatu kesatuan dan kebersamaan yang lebih
besar.
b.
Pendekatan
Politis Domestikasi Islam
Teori
ini menggambarkan kehebatan Islam yang berkembang di Indonesia dapt menjadi
lumpuh dkarena didimonasi kekuatan local.
c.
Pendekatan
Politis Skismatik Aliran
Teori
ini dikembangkan oleh Robert Jay dan Clifford Goerta. Pendekatan skismatik
memberikan gambaran adanya realitas kelompok aliran dalam kehidupan social,
budaya, dan politik serta agama dalam masyarakat jawa (Yudiwah,2011).
d.
Pendekatan
Politik Trikotomi
Pendekatan
ini dikembangkan Allan Samson. Aliran ini menjelaskan bahwa karakteristik Islam
tidak dapat dilihat secara tunggal, seperti santri, yaitu mereka tetap
mempertahankan Islam sebagai baris dan norma dalam berpolitiknya. Politik santri
dibagi menjadi tiga, yaitu ;
·
Fundamentalis,
yaitu menetapkan agama dalam aspek kehidupan termasuk bernegara.
·
Reformis,
yaitu menempatkan secara rasional posisi Islam dalam kehidupan plitik
termasukmembangun relasi bagi penerapan kepentingan Islam.
·
Akomodisionis,
yaitu kelompok santri yang lebih terbuka walaupun sepintas tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam.
e.
Pendekatan
Politik Kultural / Diversfikasi
Menurut
Emmerson, 1987. Islam dalam skala kebudayaan memiliki kemenangan yang hebat di
Indonesia. Teori ini mengarahkan kembali energy politik umat Islam kedalam
kegiatan non politik. Islam kultural akan memunculkan Islam yang lebih simpatik
dan substantive (Grms,2008). Dari penjelasan diatas, dapat diambilkesimpilan
bahwa politik kultural menjelaskan Islam sebagai kekuatan budaya yang berhasil
menaklukkan kekuatan politik.
9. Pendekatan
Psikologi
Psikologi berasal dari Bahasa Yunani Psych
yang berarti jiwa dan logis yang berarti ilmu. Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari jiwa ( Wundt, 1879). Pendekatan adalah paradigma cara pandang
memahami agama dengan mempelajari jiwa seseorang dengan cara melihat gejala
perilaku yang diamati. Dalam Islam bamyak sekali penggambaran batin, seperti
iman, taqwa kepada Allah SWT. Perilaku seseorang dapat dilihat dari sesuatu
yang ia yakini. Dengan psikologi, akan diketahui tingkat keagamaan yang dihayati,
dipahami, dan diamalkan, serta sebagai alat untuk memasukan agama ke dalam jiwa
seseorang.
10. Pendekatan
Interdisipliner
Pendekatan Interdidipliner kajian dengan
menggunakan sejumlah pendekatan/sudut pandang dalam studi, mislanya menggunakan
pendekatan sosiologis, historis, dan normatis secara bersamaan
(Uicha,2011). Dari pendapat tersebut,
pendekatan interdisipliner adalah upaya dalam memahami Islam dengan menggunakan
sejumlah sudut pandang pendekatan, karena dalam teori interdisipliner sangat
pentong disbandingkan dengan hanya satu pendekatan.
Contoh dari interdisipliner yaitu,
aborsi. Perlu dilacak nash Al-Quran an Sunnah Nabi tentang larangan pembunuhan
anak, dan tahap penciptaan manusia dihubungkan teori embriologi. Dari pendekatan
interdisipliner muncul beberapa pendekatan studi Islam yang sebagian besar di
pengaruhi studi kawasan, misalnya :
- sastra Islam dan Arkeologi
- linguistik (bahasa)
- sastra (literature)
- ekonomi
- ilmiah
- doktriner
- filologi (cinta terhadap kata-kata)
- semiotika (makna benda/lambang)
- mistis
Dari pembahasan diatas, dapat
diketahuipentingnya pendekatan dalam metodologi studi Islam melalui beberapa
aspek,metode, yang mampu berkembang dalam kemajuan ilmu pemegetahuan pada zaman
modern. Dalam hal ini, mumat Islam harus melakukan gerakan pemikiran untuk
mengantisipasi perkembangan dan kemajuan
studi Islam.
Komentar
Posting Komentar