kelompok

Kelompok Istifham
Nama      :Rusli
    :Alda Angela
Al-Qur’an  merupakan pedoman hidup bagi manusia baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Seluruh ajaran Islam pada prinsipnya telah tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an. Sebagai kitab suci tentulah dalam memahami Al-Qur’an tidak semudah memahami kitab-kitab yang lain. Al-Qur’an merupakan bukti bahwa kajian tentang Al-Qur’an bukanlah hal sepele yang dapat dipahami dengan metode asal asalan.
A. definisi istifham
Secara Etimologi istifham berasal dari bahasa arab yaitu kata   يستفهم استفهما استفهام  yang ber artinya  pertanyaan, meminta keterangan,penjelasan. Kata ini berakar dari fi’il madhi فهم يفهم فهما  yang berarti  telah faham. Tambahan huruf ا /alif/, س /sin/, dan ت / ta/ maka menjadi إستفهام Adapun defenisi  menurut Al-Jarim dan Amin ialah mencari pengetahuan tentang sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.
Menurut pendapat Al-Hasyimi (1960:85)
الإستفهام هو طلب العلم بشئ لم يكن معلوما من قبل
         
Istifham adalah mengharapkan untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui
sebelumnya”. 
Atau kata lain yang sama maksud nya.
الإستفهام هو طلب العلم بشئ
Istifham adalah mengharapkan untuk mengetahui sesuatu.
 Defenisi-defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Istifham adalah suatu ucapan yang dipergunakan untuk menanyakan sesuatu agar si penanya mengetahuinya. Adawat istifham itu terdiri dari sebelas kata yaitu الهمزة /al-hamzatu/ ’apakah’, هل /hal/ ’apakah’, ما /mā/’apa’, من /man/ ’siapakah’, متى /matā/’kapankah’, كيف /kaifa/ ’bagaimanakah’, أين /a̓ina/ ’dimanakah’, أيّان /a̓̓yyāna/’kapankah’, أنىّ /’annā/ ’bagaimanakah,darimanakah’, كم /kam/’berapakah’, dan / a̓yyun/ ’manakah, apakah’. Sedangkan klasifikasi adawat istifham itu terbagi menjadi dua, yaitu huruf istifham dan isim istifham. (Hasyimi, 1960:85) Dan أنىّ /’annā/.
Adapun di dalam Al-Qur’an, kata tanya atau Istifham terbagi menjadi dua yakni, yang pertama berupa huruf Istifham hamzah dan hal yang memiliki arti apakah.sedangkan yang kedua adalah istifham yang bentuk isim.
Seperti ma (apa), man(siapa), kaifa (bagaimana), mata (kapan), ayyana (bilamana), anna (dari mana), kam(berapa), aina (di mana), ayyu (siapa, apa).
1.    Huruf hamzah digunakan untuk menanyakan apa ataupun siapa dan pertanyaan tersebut memerlukan jawaban ya atau tidak. Seperti contoh ayat berikut ini:
وَإِذْ قَالَ اللهُ يَاعِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَأَنتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّىَ إِلاَهَيْنِ مِن دُونِ اللهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَايَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَالَيْسَ لِي بِحَقٍّ
Artinya: “Hai Isa putra Maryam, engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya).” (QS. 5: 116).
Lafal hal digunakan untuk menanyakan konfirmasi dan membutuhkan jawaban ya atau tidak. Seperti ayat berikut:
هَلْ أَتَى عَلَى الإِنسَانِ حِيٌن مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئًا مَّذْكُورًا
Artinya: “Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (QS. 76: 1).
2.       Lafadz ma, dan madza digunakan untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal. Seperti firman Allah,
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
Artinya : “Apakah yang menyebabkan kamu (orang kafir) masuk saqar (neraka)”? mereka menjawab, “ kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang shalat”.(QS. 74: 42-43)
فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ
Artinya: Maka apakah setelah kebenaran kecuali kesesatan(QS. Yunus:32).
ADAWAT AL-ISTIFHAM (Kata Tanya)
Di bawah ini dicantumkan sejumlah kata-kata istifham dalam kalimat beserta contoh jawabannya:
Kata Tanya
Contoh Kalimat Tanya
Contoh Jawaban
هَلْ / أَ
هَلْ أََنْتَ مَرِيْضٌ ؟
لاَ، أَنَا فِيْ صِحَّةٍ
(=apakah)
(=apakah engkau sakit?)
(=tidak, saya sehat)
مَاذَا / مَا
مَاذَا تَكْتُبُ ؟
أَكْتُبُ رِسَالَةً
(=apa)
(=apa yang kau tulis?)
(=aku menulis surat)
مَنْ ذَا / مَنْ
مَنْ كَتَبَ هَذَا ؟
أَحْمَدُ كَتَبَ هَذَا
(=siapa)
(=siapa yang menulis ini?)
(=Ahmad yang menulis ini)
أَيَّةُ / أَيُّ
أَيُّ قَلَمٍ تُحِبُّ ؟
أُحِبُّ قَلَمَ اْلأَسْوَدِ
(=yang mana)
(=pena yang mana kau suka?)
(=aku suka pena yang hitam)
مَتَى
مَتَى تَذْهَبُ ؟
أَذْهَبُ غَدًا
(=kapan)
(=kapan engkau pergi?)
(=aku pergi besok)
أَيْنَ
أَيْنَ تَذْهَبُ ؟
أَذْهَبُ إِلَى الْقَرْيَةِ
(=dimana)
(=dimana engkau pergi?)
(=aku pergi ke kampung)
كَيْفَ
كَيْفَ تَذْهَبُ ؟
أَذْهَبُ بِالْحَافِلَةِ
(=bagaimana)
(=bagaimana engkau pergi?)
(=aku pergi dengan bus)
كَمْ
كَمْ يَوْمًا تَذْهَبُ ؟
أَذْهَبُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ
(=berapa)
(=berapa hari engkau pergi?)
(=aku pergi selama tiga hari)
لِمَاذَا / لِمَا
لِمَاذَا تَأَخَّرْتَ ؟
الطَّرِيْقُ مُزْدَحِمَةٌ
(=mengapa)
(=mengapa kau terlambat?)
(=jalanan macet)
لِمَ
لِمَ سَأَلْتَ ذَلِكَ ؟
حَقِيْقَةً لاَ أَفْهَمُ
(=kenapa)
(=kenapa kau bertanya itu?)
(=sungguh aku tidak paham)
لِمَنْ
لِمَنْ هَذَا الْقَلَمُ ؟
هَذَا قَلَمُ أَحْمَدِ
(=punya siapa)
(=kepunyaan siapa pena ini?)
(=ini pena Ahmad)
Chirzin. Muhammad 1998. Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an. Jakarta:penerbit dana Bhakti Prima yasa. Hlm 178.
Jurjani. Abdul Khahar. Matan al jurmiyah. Surabaya al- hidayah.

Rabu, 08 November 2017

metodologi studi islam



KATA PENGANTAR
بِسْمِ الَله اَلرَحْمِنِ الْرَحِيْم
              Sungguh, tidak ada kalimat yang paling tepat  untuk mengawali kata pengantar ini,selain penyampaian puji Syukur kehadirat Allah Swt.Dzat yang Maha Rohman dan Maha Rohim. Dialah Allah,Tuhan yang Maha pengasih tak pernah  pilih kasih, dan Maha penyayang tak pandang sayang. Dialah Rabb,pencipta alam dan pemilik tungalnya,pemilik ilmu yang Maha tau;serta penentu keadilan dengan penurunan kitab Suci Al-Qur’an.
              Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk  memenuhi tugas mata kuliah METODOLOGI STUDI ISLAM.
  Tugas makalah ini adalah tugas untuk mengetahui tentang: pengertian metodologi studi Islam. semester 1 pada Program Studi Agama Agama, Jurusan Usuluddin Adab dan Dakwah di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang saat ini tengah saya tempuh.
             Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua bantuan  teman-teman yang mendukung untuk  kesuksesan makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam menyempurnakan makalah ini dengan baik di masa yang akan datang.
Pontianak, 28 September 2017
 A. Metodologi
              Metodologi yang dimaksud dari penulisan ini merupakan ilmiah yakni pendekatan atau caara yang dipakai untuk meneliti suatu ilmu keterangan yang lain ( methodos = cara penyelidikan ). Untuk mencapai ilmu pengetahuan yang di tetapkan dengan jelas dan tepat.apalagi jika pengetahuan telah mencapai tingkat tertentu dan kaya akan bahan. ( methode of aand Error ). Metode merupakan Syarat paling hakiki bagi pegembangan dan keberhasilan ilmu pengetahuan.metode dapat di katakan Objektif da benar,bila sesuai dengan pokok yang ditelaah.karena setiap cabang ilmu pengetahuan mempunyai Objek telaahnya sendiri.dengan demikian metode selalu terjalin dengan teori.ilmu pengetahuan ekskta umumnya mengunakan metode kuantitatif;ilmu pengetahuan sosial,di samping metode kantitatif (statiktik ),terutama bersifat kualitatif.
              Melihat tiga macam metodologi tersebut  di atas memahami pendekatan mereka berbeda-beda,namun dapat di simpulkan bahwa elemen-elemen yang harus diketahui adalam islam yaitu:
1. Allah, (2 ) alam dan (3) manusia.atau teologi, kosmologi, antropologi inilah tiga pokok yang dibahas oleh islam-jug oleh Agama-Agama lainnya.
B. Tujuan Studi Islam
              Adapun sasaran atau tujuan dari studi islam ini, sebagaimana yang di ungkapkan olah Muhaimin dalam bukunnya:
a.  Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya Agama islam itu,dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama laindalam kehidupan budaya manusia.
b. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli,dan bagaimana penjabaran dan opersionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya.
c.   Untuk mempelajari secara mendalam dan nilai-nilai dasar ajaran agama islam,dan bagaimana realisasinya dalam bimbingan dan pengarahan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.
D. Studi Islam Pada Era Klasik
   Pendidikan islam pada zaman awal dilaksanakan di masjid-masjid.Mahmud Yunus menjelaskan bahwa pusat-pusat studi islam kelasik diantaranya:Makkah,Madinah, Bsrah, Irak, Damaskus dan Pelastina ( Syam ), dan Mesir.
E. Studi Islam pada Era Kejayaan Islam
   Studi Islam di pusatkan di ibukota negara Bagdad.di istana Dinasti Bani Abbas pada zaman Al-Makmun ( 813-833 H ) Putra Harun Al-Rasyid,mendirikan Bait al-Hikmah,yang dipelopori oleh Kholifah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan penerjemahan karya-karya Yunani kuno ke dalam bahasa arab untuk melakukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.
F. Studi Islam Pada Era Modern
              Studi  islam sekarang ini berkembang hampir di seluruh negara di dunia, baik di dunia islam maupun bukan negara islam. Di dunia islam terdapat pusat-pusat studi islam,seperti Universitas Al-Azhar di mesir dan Universitas Ummul Qura di Arab Saudi dan lain sebagainya.
Universitas Al-Azhar dapat di bedakan menjadi dua periode:pertama,perioda sebelum tahun 1961; kedua periode setelah tahun 1961. Pada perioda pertama fakultas-fakultas yang ada sama dengan fakultas-fakultas yang ada di IAIN, sedangkan setelah tahun 1961, di Universitas ini diselengarakan fakultas-fakultas umumdi samping fakultas Agama.
    Di indonesia,studi islam dilaksanakan di 14 Institut Agama Islam Negeri,dan 39 sekolah tinggi agama Islam Negeri.ada juga sejumlah Perguruan Tinggi Swasta yang secara khusus menyelenggarakan Pendidikan Islam Tinggi sebagai salah satu bagian Studinya,seperti Fakultas Agama di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Islam Bandung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Studi Islam

Karakteristik Ajaran Islam

contoh karakteristik ajaran islam