Tokoh Tabi’in
Salim Bin Abdullah bin Umar bin Khattab
Salim bin Abdullah bin Umar bin Khattab lahir di Madinah
al-Munawarah ,kota yang terdapat
didalamnya makam Rasulullah SAW, wafat (106H/724 M). Beliau dibesarkan dibawah
asuhan ayahandanya. Ayahandanya sudah melihat tanda-tanda ketaqwaan dan hidayah
Allah pada diri salim bin Abdullah. Beliau mempunyai banyak kelebihan daripada
saudara-saudaranya , sehingga saudara lain cemburu karena ayahnya lebih
menyayangi. Beliau adalah seorang ulama ahli fiqih dan periwayat hadits ternama
dari golongan tabi’in. Beliau menerima hadits dari ayahnya serta kakeknya dan
juga dari sahabat Nabi lainnya.
Hidup dengan penuh kebaikan, dada salim dipenuhi dengan
hadis-hadis Rasulullah Saw, mendalami tentang agama Allah Swt, diajari tentang
tafsir dan selanjutnya dibina di tanah susi yang mulia. Pada saat itu , masjid
Nabawi masih padat dengan hadirnya para sahabat. Salim bin Abdullah bin Umar
bin Khattab sangat beruntung mampu memanfaatkan peluang yang sangat mulia karena
kemana saja dia melayangkan pandangan atau memasang telinga yang hanya dengan
kebaikan memasukki masjid dijumpainya
setiap sudut masjid penuh dengan tokoh sahabat yang sudah kenyang dengan ajaran
dan keharuman kata-kata Rasulullah SAW. Beliau banyak menghirup ilmu sebanyak
mungkin dari tokoh-tokoh sahabat tersebut diantaranya Abu Yusuf al-Anshari, Abu
Hurairah, Abu Rafi, Abu Lubadah, Zaid bin Khattab dan juga ayahnya sendiri
Abdullah bin Umar, wajar saja tidak dalam waktu yang lama beliau dikukuhkan sebagai
tokoh tabi’in. Beliau adalah tempat bertanya bagi kaum muslimin di Madinah
tentang agama dan syariat ataupun masalah agama dan persoalan dunia. Mereka
pun sangat simpati dan terkesan kepada
salim bin Abdullah karena kehalusan budi bahasa dan manisnya tutur kata.
Komentar
Posting Komentar